Pertemuan antara Jerman vs Prancis selalu menyimpan ketegangan tinggi, bahkan jika bukan final. Dua kekuatan besar Eropa ini kembali bertarung dalam laga penuh gengsi. Sejak awal, para penggemar menantikan adu taktik dari dua pelatih yang memiliki filosofi berbeda. Selain itu, laga ini sekaligus menjadi tolok ukur kesiapan kedua tim menghadapi turnamen besar berikutnya.
Jerman datang dengan motivasi tinggi setelah serangkaian hasil positif di laga uji coba. Mereka mengandalkan kombinasi pemain muda dan senior untuk membangun keseimbangan di setiap lini. Di sisi lain, Prancis tak kalah percaya diri dengan skuad bertabur bintang yang tampil konsisten di level internasional. Kedua tim berambisi menguji kekuatan sambil menjaga momentum kemenangan.
Walaupun bukan partai penentu, intensitas laga Jerman vs Prancis tetap tinggi sejak menit awal. Serangan silih berganti terjadi, sementara sektor tengah menjadi pusat duel penguasaan bola. Momentum kecil bisa menentukan hasil akhir karena kualitas individu dari kedua tim sangat seimbang. Oleh sebab itu, pelatih harus mengambil keputusan cepat di setiap fase permainan.
Menjelang laga, sorotan media tertuju pada duel Kylian Mbappe melawan Antonio RĂ¼diger. Keduanya mewakili kekuatan ofensif dan defensif terbaik dari masing-masing tim. Dengan atmosfer panas dan rivalitas panjang, laga ini bukan sekadar uji coba biasa. Justru, Jerman vs Prancis selalu memberi gambaran besar tentang peta kekuatan Eropa saat ini.
Jerman Mengejar Karakter yang Hilang, Jerman vs Prancis
Kekalahan dari Portugal bukan hanya soal skor. Setelah unggul lewat gol Florian Wirtz, Jerman kebobolan dua gol dari Francisco Conceicao dan Cristiano Ronaldo. “Itu salah satu pertandingan terlemah kami dalam satu setengah tahun terakhir,” keluh pelatih Jerman, Julian Nagelsmann.
Yang membuat kekalahan itu terasa lebih menyakitkan adalah absennya karakter permainan. Menurut Nagelsmann, anak asuhnya tampil tanpa nyawa. Oleh karena itu, dia menginginkan penampilan yang lebih berkarakter saat menghadapi Prancis.
Beberapa rotasi akan dilakukan, tapi tidak besar. Nama Niclas Fullkrug dikabarkan akan mengisi lini depan, menggantikan debutan Woltemade yang akan bergabung dengan tim U-21. Sementara itu, duet Goretzka dan Pavlovic masih menjadi tanda tanya.